Jumat, 26 Oktober 2007

Nama saya fuad frima nugraha.saya skul d SMA AL-MUTTAQIN/amq kls XII social.
kemeren saya am ank2 Amq ngikutin acra yang ada di skul,yaitu psantren kilat/diklat,acarany di mulai dari tanggal17-29 september.di dalamnya terdapat pelajaran-pelajaran religius yang sebelumnya saya pelajari yang salah satunya menerangkan tentang siapa saya sebenarnya.pokonya pelajaran yang sangat menyentuh deh.....
tp yang paling seru ketika pas hari-hari terakhir acara diklat,agendanya adalah lomba LCT,pidato b.arab,tasadur,dan nasyid.sayaperwakilan dari kelompok3 ngikutin lomba tasadur,pada hari pertama audisi saya nyeritain tentang si Abunawas,yang mana si Abunawas ini disuruh oleh Raja membuat sebuah pagar yang gax bisa di naiki ama manusia. si Abunawaspun meyanggupi perintah sangRaja,karena dia mempunyai ide cemerlang.ketika itu pula si Abunawas langsung mengumpulkan beberepa anak buah Raja buat ngebantuin si Abunawas ngumpulin lidi sebanyak-banykanya.setelah terkumpul lidi,si Abunawas langsung membagi dua semua lidi, lalu lidipun di tancapkan di sekeliling istana sangRaja.tugas beres hingga adzan awal,Raja bangun dan tercengang melihat istanana dipenuhi oleh tancapan lidi.Raja marah dan langsung memanggil si Abunawas,karena merasa sudah di permainkan.
si Abunawas langsung menceritakan kenapa dia menancapkan lidi di sekeliling istana Raja."Raja menyuruh saya membuat pagar yang gak bisa di naiki oleh manusia.ya........,jadi aza aku buat dari lidi supaya semua orang gak bisa naikin pagar Raja.
he.........."
cerita si Abunawas membawa saya masuk babak final,tp ketika saya masuk final saya gak ada persiapan sama sekali.dengan modal nekad sayapun maju buat bercerita lagi...........
dan pada penampilan final saya bercerita tentang
seorang anak yang menyesali akan perbuatannya terhadap orang tua
waktu itu ada seorang anak yang meminta sesuatu kepada ayahnya.sebut saja anak itu meminta sebuah mobil.ayahnya menyanggupi atas permintaan anaknya itu. Dengan syarat, anak itu harus mendapatkan prestasi. Anaknya pun menyanggupi akan persyaratan yang Ayahnya berikan. Hari berganti hari, bulan demi bulan tak terasa sudah hampir menginjak tiga tahun lamanya. Anak itu pun mengikuti wisuda. Atas keberhasilannya belajarnya. Anak itu akhirnya mendapatkan nilai yang sangat tinggi. Karena,motivasinya dia menginginkan sebuah mobil sejak tiga tahun yang lalu. Dia pun pulang ke rumahnya untuk menagih janji Ayahnya. Menghadiahkan sebuah mobil. Setibanya di rumah. Ayahnya pun menyambut anaknya dengan penuh gembira atas keberhasilannya. Ketika anak itu menagih janji seorang Ayah, Tetapi Ayahnya hanya memberikan sebuah kotak. "Apa ini Ayah? Katanya janji mau beliin mobil kalo aku juara en nilainya bagus." Cetus si anak. Dibukalah kotak itu dan isinya adalah Al-Quran. Selama bertahun-tahun si anak belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan sebuah mobil. Ternyata Ayahnya hanya memberikan Al-Quran. Si marah karena keinginannya tidak dipenuhi dan kotak itu pun dilemparkan ke atas kasur. Ayahnya hanya bisa senyum. Anak itu pun kabur karena merasa dipermainkan oleh Ayahnya. Dengan ilmu yang telah ia miliki. Ia pun membuka usaha dan sukses. Bertahun-tahun dia membuka usaha dan akhirnya dia pun menikah. Menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Anak itu berpikir kembali terhadap perbuatannya karena dia kabur dari ayahnya. Dia bertekad untuk kembali ke rumahnya yang dulu. Pada hari yang fitri yaitu lebaran si anak pulang ke rumah yang dulu. Sesampainya di rumah. Rumah itu keliatan kumuh dan tidak layak huni. Si anak merasa heran dan menanyakan ke tetangga yang terdekat. Ternyata orang tuanya sudah lama meninggal ketika dia kabur dari rumah. Anak itu teringat kembali akan sebuah kotak yang pernah ia lempar. Dan dia pun mencoba untuk melihat dan masih ada. Kotak itu diambil dan dibuka kembali. Ketika dibuka dan dibawa Al Quran tersebut. Di dalamanya terdapat sebuah surat dan sebuah kunci. Surat itu pun dibaca oleh anak itu. "Nak, kunci ini adalah kunci apa yang kamu minta. Bahwasannya Ayah telah membelikan kamu mobil sebelum kamu memintanya". Begitulah isi dari surat tersebut.
Saya bangga melihat guru-guru senang terhadap cerita yang disampaikan.

Tidak ada komentar: